malam yang dingin ditemani angin yang berhembus lambat..
aku duduk termenung dalam lamunan panjang..
teringat akan wajah dan lekuk wajahmu..
teringat senyumanmu dan juga tutur kata lembutmu..
ingin rasanya aku memiliki..
memiliki semua yang kau punya..
memiliki hati dan jiwa mu..
sehingga tak ada yang dimiliki oleh yang lain..
hanya untuk aku seorang..
berharap…
mungkin kata itu yang pantas untukku..
seperti pungguk merindukan bulan..
aku berharap kau memilih diriku sebagai pembuka hatimu..
aku berharap kau memilikiku seutuhnya..
bahagia dan sedih bersama..
tertawa dan menangis bersama..
kadangkala aku berdoa pada Tuhan..
agar takdir itu berpihak padaku..
Cintamu memilih hatiku..
untuk dapat bersamamu selamanya..
akankah itu dapat terwujud atau..
iya atau tidak..
hanya tuhan yang tau..
tapi ku berharap..
takdir itu berkata iya….
aku duduk termenung dalam lamunan panjang..
teringat akan wajah dan lekuk wajahmu..
teringat senyumanmu dan juga tutur kata lembutmu..
ingin rasanya aku memiliki..
memiliki semua yang kau punya..
memiliki hati dan jiwa mu..
sehingga tak ada yang dimiliki oleh yang lain..
hanya untuk aku seorang..
berharap…
mungkin kata itu yang pantas untukku..
seperti pungguk merindukan bulan..
aku berharap kau memilih diriku sebagai pembuka hatimu..
aku berharap kau memilikiku seutuhnya..
bahagia dan sedih bersama..
tertawa dan menangis bersama..
kadangkala aku berdoa pada Tuhan..
agar takdir itu berpihak padaku..
Cintamu memilih hatiku..
untuk dapat bersamamu selamanya..
akankah itu dapat terwujud atau..
iya atau tidak..
hanya tuhan yang tau..
tapi ku berharap..
takdir itu berkata iya….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar