Kamis, 17 Februari 2011

Sahabat Sejati


Sahabat, lekat rasanya dalam ingatan ku ketika pertama kali aku menemukan mu, menemukan senyum mu yang penuh kehangatan, tatapan mu yang meneduhkan, dan pada hari itu telah aku catatkan namamu dalam episode kehidupan ku...

Sahabat, waktu berlalu menaungi kita merepih langkah-langkah kehidupan, menyibak jelaga yang menghalangi pandangan, aku bersama mu dan kau bersama ku, selalu...kita sama-sama berjuang demi sebuah kesempatan, kau menyediakan bahu mu untuk derai ku, dan aku menyediakan tangan untuk mengajak mu terbang melihat indahnya dunia dari dekat...kita berbagi...menangis...tertawa...tidak masalah kau tidak ada di hadapan ku, namun deru semangat mu, dukungan mu ternyata menyertai ku untuk menjadikan kerikil-kerikil tajam menjadi pasir dibawah telapak kaki kita...

Sahabat, mungkin ini bukanlah diksi yang tepat untuk melukis ingatan ku akan kita, betapa aku mensyukuri hari dimana kita di pertemukan, aku menyukai warna-warna kehidupan yang disana ada senyum mu, ada canda mu, ada keluhan mu dan juga ada marah mu...

Sahabat, kini kau jauh karena suatu masa menempatkan mu pada sisi yang lain dari kehidupan, kau berjuang untuk hidup mu, lalu tak bisakah aku disamping mu ? aku ingin datang memenuhi janji ku untuk selalu mendukung mu...kembali memberikan waktu untuk mendengar mu bercerita tentang hari yang telah kau lalui, aku suka mendengar cerita mu...aku ingin kau menganggap ku ada walau pada akhirnya kau menumpahkan keluhan mu tentang jelaga-jelaga yang menghalangi langkah tegar mu, aku rindu semuanya...aku rindu kedekatan itu...aku rindu hangat mu...

Sahabat, tau kah kau ? walau beribu masa yang berlalu, aku akan menjamin bahwa masa dimana aku telah mencatatkan nama mu pada episode hidup ku, aku simpan secara khusus pada ruang hati ku yang sederhana...

Sahabat, maka bolehkanlah aku meminta, agar jangan kau...atau aku yang akan mengakhiri semua cerita indah ini...cerita antara kau dan aku...tentang indahnya nasihat-nasihat mu, tentang sebuah dukungan...dan tentang kenyamanan yang terjadi antara kita...Walau sungguh aku tau, akan ada masa dimana semua harus berakhir...saat dimana kita tidak bisa lagi bersama, dan yang ku ingin dari mu, biarlah Allah yang mengambil akhir dari semua cerita tentang kita...yaitu sampai salah satu dari kita menutup mata untuk kehidupan yang lain...

Sahabat, aku mencintai mu...benar-benar mencintai mu...apakah kau juga demikian ?? jika ya, aku ucapkan terima kasih yang teramat dalam kepada mu,dan semoga itu semua atas dasar kecintaan kita pada Allah...

percayalah, kau adalah hadiah terindah yang Allah berikan untuk ku...ijinkan aku memeluk mu sebagai keajaiban terakhir dalam kehidupan ku...thanks to be my friends...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar